Desa Braja Gemilang

085896939188

Desabrajagemilang@gmail.com

E-Mandiri

Kehadiran Aparatur Desa

AGUS WAHYONO

Kepala Desa

Belum Hadir

BRIYAN SUHENDRA

KASI PEMERINTAHAN

Belum Hadir

SUWARNO

Sekretaris

Belum Hadir

YULIANA SUPARMI, S.PD.

KASI KESRA

Belum Hadir

MADE SUASTAWA

KAUR PEMBANGUNAN

Belum Hadir

TUGIRNO

KADUS BARU SEMI

Belum Hadir

UNTUNG NUGROHO

KADUS BARU DADI

Belum Hadir

VERONICA MARINI

KADUS BARU MAKMUR

Belum Hadir

SUKIRNO

KAUR KEUANGAN

Belum Hadir

A. HURIYANTO

KADUS BARU MUKTI

Belum Hadir

MADE SUASTAWA

KADUS BARU MEKAR

Belum Hadir

EKA YULIANA RIZKI

KAUR UMUM

Belum Hadir

ERNI KURNIAWATI

OPERATOR DESA

Belum Hadir

MUHAMAD IBNU MAULANA

KAUR PERENCANAAN

Belum Hadir

Statistik Pengunjung

Hari ini:104
Kemarin:230
Total:23.491
Sistem Operasi:Unknown Platform
IP Address:216.73.216.168
Browser:Mozilla 5.0

Pengaturan

Tampilan Box

Pilih Style Warna

Tampilan Full

Pilih Style Warna

Artikel / Berita

MENJELANG HARI RAYA NYEPI 1944 UMAT HINDU DESA BRAJA GEMILANG GELAR PAWAI OGOH-OGOH

02 Maret 2022
108 Kali
AGUS WAHYONO

brajagemilang.id

Menjelang perayaan hari raya Nyepi Tahun Saka 1944,umat Hindu di Desa Braja Gemilang menggelar pawai ogoh-ogoh Rabu (2/3/2022).

Perayaan hari raya Nyepi tentu saja tidak asing ditelinga masyarakat di Indonesia khususnya yang beragama Hindu dikarenakan perayaan Nyepi merupakan perayaan memperingati tahun baru saka.Hari raya Nyepi juga identik dengan perayaan yang dilakukan dengan kondisi yang tenang dan damai dan juga tanpa adanya aliran listrik.Namun masih banyak yang tidak tahu bahwa menjelang perayaan hari raya Nyepi terdapat perayaan ogoh-ogoh yang menghiasi.

Apa itu Ogoh-ogoh.?

Ogoh-ogoh merupakan perayaan yang digambarkan dengan patung raksasa sebagai simbul yang mempunyai sifat buruk dan kejahatan pada kehidupan manusia.Ogoh-ogoh sendiri pada tata cara Bali melambangkan BHUTA KALA yang berdasarkan ajaran Hindu sebagai simbol kehancuran atau hal buruk yang dipercaya dapat mengganggu kehidupan manusia.Patung-patung tersebut juga dibuat menggunakan bahan yang sangat mudah terbakar.

Pada malam hari menjelang perayaan hari raya Nyepi,patung-patung tersebut dibakar sebagai tanda mengusir atau membersihkan dari keburukan atau kehancuran tersebut.Selain digunakan sebagai ritual yang sakral tradisi ogoh-ogoh juga sebagai wadah untuk masyarakat desa Braja Gemilang khususnya kalangan generasi muda untuk menyalurkan ide serta kreativitas melalui pembuatan patung Ogoh-ogoh.

Proses pembuatan patung ogoh-ogoh sendiri dapat memakan waktu hingga satu bulan lamanya.Proses ini juga dinilai sangat berkontribusi dalam mempererat ikatan antar masyarakat Hindu Desa Braja Gemilang  dikarenakan proses pembuatannya membutuhkan tenaga lebih dari 1 orang kemudian setelah patung tersebut jadi patung tersebut akan diangkat bersama-sama dalam menghadiri tradisi pawai ogoh-ogoh yang di mana patung tersebut sangatlah berat dan diperlukan 2 sampai 4 orang bahkan puluhan orang untuk mengangkat patung ogoh-ogoh tersebut. hal ini yang menimbulkan sikap kerjasama dan gotong royong antar warga.

Terkait kegiatan tersebut Plt. Kepala Desa Braja Gemilang Agus Wahyono sangat mengapresiasi karena,kegiatan ini dilakukan dengan protokol kesehatan dimana masa pandemi seperti ini.Di Braja Gemilang ini ada 3 agama yang berdampingan (Islam,Khatolik dan Hindu) yang sejak dulu Alhamdulillah hidup rukun tidak pernah ada konflik. Agus pun menjelaskan nilai Pancasila yang ada dalam tradisi Ogoh-ogoh.

"Pancasila merupakan ideologi negara Indonesia yang menjadi pedoman untuk masyarakat Indonesia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.Nilai Pancasila yang terkandung dalam tradisi ogoh-ogoh waktu hari raya Nyepi merupakan sila ketiga yaitu persatuan Indonesia.Makna berdasarkan sila ke-3 yang di lambangkan dengan pohon beringin ini mempunyai arti menjadi tempat berteduh sebagaimana digambarkan menggunakan akar yang menjulur ke bawah."

"Tempat berteduh yang dimaksud ditujukan menjadi tempat dimana warga bisa merasa aman yang selaras dengan hal itu di mana Pancasila menjadi dasar negara berfungsi menjadi tempat para masyarakat Indonesia untuk berlindung. Pohon beringin mempunyai akar yang kuat yang dimana mendeskripsikan persatuan Indonesia serta akar-akar yang ada pada pohon mendeskripsikan keberagaman suku,keturunan,agama dan perbedaan lainnya di tengah Masyarakat Desa Braja Gemilang.Sehingga sila ini melambangkan persatuan diatas keberagaman serta perbedaan yang terdapat pada Desa Braja Gemilang pungkasnya".(AW)

Kirim Komentar

Nama
Telp./HP
E-mail
Komentar
Isikan Jawaban

Komentar Facebook

Komentar Facebook

E-Mandiri

Desa Braja Gemilang

Kecamatan Braja Selebah
Kabupaten Lampung Timur - Lampung

Hubungi Perangkat Desa untuk mendapatkan PIN

Jumlah Penduduk

1410

LAKI-LAKI

1358

PEREMPUAN

2768

TOTAL